Monday, January 28, 2013

SIKLUS BATUAN (ROCK CYCLE)

Bumi ini tersusun atas empat jenis batuan, yaitu batuan beku, sedimen, metamorf, dan batuan piroklastik. Batuan-batuan tersebut pastinya mengalami proses pembentukan, pelapukan dan proses geologi lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi butiran-butiran atau bagian-bagian yang lebih kecil dan akhirnya bisa membentuk batuan sedimen. Kemudian batuan sedimen dan beku jika mengalami proses metamorfisme akan membentuk batuan metamorf. Batuan metamorf ini juga bisa meleleh jadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku. Semua ini disebut siklus batuan atau Rock Cycle. Ada beberapa proses penting yang terlibat dalam siklus batuan, antara lain:

1. Pelapukan
Di bumi ini kita mengenal ada 3 jenis pelapukan, yaitu:
  • Fisis : mulai suhu dari panas ke dingin akan membuat batuan mengalami pelapukan. Hujan pun juga dapat membuat rekahan-rekahan yang ada di batuan menjadi berkembang sehingga proses-proses fisika tersebut dapat membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
  • Kimiawi : kita bisa mengambil contoh pelapukan kimiawi dari air, beberapa batuan dapat bereaksi dengan air seperti gamping, sehingga menyebabkan larut dan melapuknya batu gamping menjadi lebih bagian yang lebih sederhana. Bisa juga pelapukan yang disebabkan larutan kimia HCl, dan disolusi
  • Biologis : kita bisa mengambil  contoh pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar tanaman yang cukup besar. Akar-akar dari tanaman yang besar bisa membuat rekahan-rekahan di batuan sehingga dapat memecah batuan menjadi bagian yang lebih sederhana lagi.
           2. Erosi dan Transportasi
Bagian-bagian dari batuan yang telah lapuk mengalami proses erosi karena sudah menjadi partikel atau bagian-bagian yang lebih kecil atau sederhana. Ada beberapa medium atau cara tererosinya suatu batuan, antara lain:
  • Grafitasi: gravitasi bumi menyebabkan pecahan tau bagian-bagian dari batuan yang telah lapuk otomatis jatuh ke tanah atau ke bawah sehingga tertimbun dan terakumulasi.
  • Air : kita dapat melihat dengan jelas transportasi yang disebabkan oleh air yaitu di sungai.
  • Angin : angin juga dapat menyebabkan butiran-butiran hasil pelapukan akan tererosi atau tertiup dan terendapkan di suatu tempat seperti halnya di gurun pasir.
  • Glasier : sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di kutub dapat mengerosi batuan-batuan yang ada.
           3. Deposisi dan Sedimentasi
Lama kelamaan hasil dari transportasi tersebut mengalami proses deposisi yaitu terendapkan di suatu tempat. Pengendapan tersebut terjadi secara berangsur-angsur sehingga menghasilkan deposisi yang makin banyak dan karena sifat butiran yang kasar dari batuan yang telah lapuk lebih besar massanya dari pada yang berbutir halus maka yang berbutir kasar umumnya akan terendapkan dibagian yang lebih bawah ketimbang yang berbutir halus yang disebut dengan proses sedimentasi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa yang berbutir halus akan terendapkan di bagian bawah apabila sudah mengalami pengerasan lebih dulu.

4. Kompaksi dan Sementasi
Ketika perlapisan di batuan sedimen terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Pertambahan tekanan ini menyebabkan air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuan yang  disebut dengan kompaksi. Saat yang bersamaan juga, butiran-butiran yang ada dalam lapisan mulai mengeras. Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantara butiran-butiran yang ada membuat butiran tersebut menyatu membentuk batuan yang lebih padat dan keras yang kita sebut sebagai sementasi. Batuan sedimen seperti batu pasir, batu lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan lainnya melalui adanya perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu akibat adanya semen, dan juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan batuan dan fosil mengalami proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama.

5. Metamorfisme
Di bagian bumi yang cukup dalam terdapat aktivitas bumi yang menyebabkan adanya suhu yang panas dan tekanan yang tinggi. Batuan-batuan yang terkena suhu dan tekanan ini akan terubah menjadi batuan yang baru disebut dengan batuan metamorf. Proses ini sering disebut proses metamorfisme. Semua batuan yang ada dapat mengalami proses metamorfisme. Namun proses metamorfisme terjadi dari fase padat ke padat tanpa fase cair, artinya apabila melalui fase cair maka batuan tersebut akan meleleh jadi magma, sehingga batuan yang terbentuk setelah itu adalah batuan beku bukan metamorf. Jadi metamorfisme terjadi pada kedalaman dan suhu tertentu yaitu 1000C – 6500C dan dengan kedalaman 5 – 40 km. Metamorfisme sendiri ada beberapa tipe, antara lain:

  1. Metamorfisme Thermal : diakibatkan oleh kenaikan temperature, artinya yang lebih dominan adalah T daripada P. Proses ini terjadi pada intrusi atau ekstrusi dengan batuan disekitarnya.
  2. Metamorfisme Dinamo : diakibatkan oleh kenaikan P yang lebih dominan dibandingkan T yang biasanya terjadi di daerah subduksi.
  3. Metamorfisme Regional / Dinamo Thermal : diakibatkan kenaikan P dan T bersama-sama, biasanya terjadi di daerah pemekaran lantai samudra.
     6. Melting dan Magma
Dalam siklus batuan dijelaskan bahwa batuan sedimen, dan beku apabila mengalami peningkatan atau penambahan tekanan dan temperatur akan berubah secara  menjadi batuan metamorf, kemudian jika suhunya makin tinggi akan terjadi peleburan batuan tersebut dan cairan tersebut disebut magma. Proses peleburan atau melting tersebut menghasilkan magma. Teori tektonik lempeng menjelaskan bahwa bumi kita ini selalu berubah. Di tengah samudra, lempeng  bergerak saling menjahui, dan di sisi lain lempeng samudra tersebut akan menunjam di bawah lempeng benua.
Sifat magma yang mobile dikerenakan gas-gas volatilnya menyebabkan magma bergerak berusaha menerobos batuan penghalang atau yang ada di sekitarnya, sehingga kalau membeku akan membentuk batuan beku.




Sumber
http://en.wikipedia.org/wiki/Rock_cycle
http://images.google.co.id/imglanding?q=rock%20cycle&imgurl=http://www.up.ac.za/academic/geog/community/rock%2520cycle.bmp&imgrefurl=http://www.up.ac.za/academic/geog/community/damiano.htm&usg=__GonOGezkU7yqcZ8kevUCV-CAmTE=&h=428&w=537&sz=674&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=s2VSRzM-V1aESM:&tbnh=105&tbnw=132&prev=/images%3Fq%3Drock%2Bcycle%26hl%3Did%26sa%3DN%26um%3D1&sa=N&um=1&start=3#tbnid=cS79z6digcOrQM&start=16
http://www.cotf.edu/ete/modules/msese/earthsysflr/rock.html
http://www.windows.ucar.edu/tour/link=/earth/geology/rocks_intro.html
http://creation.com/the-rock-cycle

1 comment: