Monday, January 28, 2013

SABO

            Nama sabo berasal dari bahasa Jepang. Sa berarti pasir, sedangkan bo berarti pengendalian. Dam sabo lebih kurang berarti bendungan pengendali pasir atau material vulkanik. Secara teknis, dam sabo adalah bangunan mengambang (fondasi dangkal) yang tersusun secara seri dalam satu kesatuan sistem penanggulangan sungai. Pada satu badan sungai ada lebih dari satu dam sabo.
Teknologi Sabo atau lebih populer dengan sebutan Tekno Sabo adalah teknologi untuk mencegah terjadinya bencana sedimen dan mempertahankan daerah hulu terhadap kerusakan lahan. Tujuan dari pembangunan prototipe Sabo dam adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bangunan prototipe sabo dam terhadap pengurangan sedimentasi waduk, karena fungsi dari sabo dam adalah untuk menahan, menampung dan mengendalikan sedimen. Semula, teknologi ini dipergunakan untuk mengendalikan material lahar gunung api.
Kondisi alur sungai awal pasca pembangunan sabo dam perlu diketahui, dan secara berkala bentuk alur ini diamati perubahan-perubahannya, utamanya setelah terjadi banjir, sehingga dapat diketahui perubahan dasar sungai (riverbed fluctuation) dari waktu ke waktu, maka volume sedimen yang mengendap pada alur sungai dapat dihitung dan selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan pengaruh pembangunan sabo dam terhadap pengurangan sedimentasi waduk.

Dasar Pemikiran Penggunaan Tekno Sabo untuk Pengendalian Sedimentasi Waduk

Untuk memberikan salah satu solusi kepada semua pemangku kepentingan, terutama kepada pengelola waduk, Balai Besar Wilayah Sungai, pemerintah daerah tentang bagaimana teknologi sabo dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk mengendalikan aliran sedimen yang berasal dari erosi lahan dan sumber lain yang terangkut masuk ke waduk dengan :
·         Evaluasi kinerja prototipe sabodam tipe tertutup untuk mengendalikan angkutan sedimen
·     Analisa hidrologi model petak pengukuran erosi lahan dan analisa hidrologi model DAS pengukuran angkutan sedimen, apabila dimasa mendatang model tersebut telah dapat dibuat.

Jenis Sabo
Salah satu jenis dam sabo adalah dam konsolidasi yang berfungsi sebagai penahan. Dam sabo jenis ini biasanya terletak di paling hulu sungai jalur aliran lahar. Dam ini merupakan perisai pertama penahan aliran lahar panas untuk mengurangi risiko kerusakan.
Dam lain adalah jenis check dam atau dam pengendali. Fungsi dam ini adalah untuk menampung material lahar, terutama material berukuran besar, seperti batu. Karena itu, sabo jenis ini biasa disebut kantong lahar.
Selain dua jenis dam sabo tersebut, terdapat dam sabo jenis groundsill. Fungsinya adalah untuk menyetabilkan dasar sungai sesuai yang direncanakan. Groundsill yang diletakkan di dasar sungai, misalnya, dimaksudkan menambah kedalaman sungai. Adapun groundsill yang diletakkan lebih tinggi dari dasar sungai dimaksudkan untuk meninggikan dasar sungai. Fungsi groundsill sering terganggu aktivitas penambangan pasir di sekitarnya.

Prinsip Kerja
Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Waduk merupakan suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah, dimana air akan mengalir melalui sungai utama dan anak-anak sungai yang terletak di dalam wilayah DAS tersebut. Secara alami air mengalir dari hulu ke hilir sesuai hukum gravitasi. Waduk serbaguna diharapkan dapat bermanfaat maksimal selama kurun waktu yang direncanakan, oleh karena itu perlu diupayakan pengurangan laju sedimentasi waduk. Terdapat tiga metode dasar untuk mengurangi laju sedimentasi waduk ( WMO, 948) :
1.      Mengurangi volume sedimen yang masuk waduk dapat dilakukan dengan cara :
·         mereduksi erosi DAS hulu waduk
·         menangkap sedimen sebelum memasuki waduk
2.    Memindahkan endapan sedimen dari dalam waduk dengan cara pengerukan, menggelontor, dan lain lain
3.      Membilas aliran yang membawa sedimen untuk menurunkan volume sedimen yang mengendap
Untuk menanggulangi meningkatnya laju sedimentasi di waduk perlu dilakukan usaha pencegahan dari terjadinya erosi atau terangkutnya material oleh aliran air sungai dari bagian hulu. Ada dua sumber sedimen yang terangkut oleh anak-anak sungai yaitu material dasar yang membentuk dasar sungai dan material yang datangnya dari tebing-tebing sungai yang longsor. Sehingga dalam studi ini usaha umtuk memperkecil alngkutan sedimen yang masuk di waduk direncanakan dengan membuat fasilitas bangunan sabo. Dipilihnya fasilitas bangunan sabo karena meterial yang ada di sungai-sungai tersebut di atas merupakan material yang berupa pasir, kerikil, dan batu-batuan (krakal).


Sumber
http://jcpoweryogyakarta.blogspot.com/2009/01/sabo-dam.html
http://machmudjunus.files.wordpress.com/2009/05/sabo2.jpg
            http://rumahpengetahuan.web.id/dam-sabo-penahan-lahar/



No comments:

Post a Comment