Pada era informasi seperti sekarang
ini, perkembangan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
semakin pesat. Perkembangan tersebut ditandai oleh perkembangan sensor (kamera,
scanner, hingga hyperspectral). Pengelolaan dan penanganan data, maupun keragaman
aplikasinya. (Hartono, 2004). Salah satu aplikasi dari penginderaan jauh dalah
pada bigang ilmu fotogrametri. Fotogrametri ialah ilmu, seni dan teknologi
untuk memperoleh ukuran terpercaya dari foto udara. (Kiefer, 1993).
Dari pengertian tersebut obyek yang
dikaji adalah kenampakan dari foto udara dengan menginterpretasinya menggunakan
sistem penginderaan jauh. Akan tetapi analisis fotogrametri dapat berkisar dari
pengukuran jarak, luas dan elevansi dengan alat atau teknik, sampai
menghasilkan berupa peta topografik. (Kiefer, 1993).
Fotogrametri
adalah suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh data dan
informasi tentang suatu obyek serta keadaan di sekitarnya melalui suatu proses
pencatatan, pengukuran dan interpretasi bayangan fotografis (hasil pemotretan).
Bedasarkan definisi tersebut, maka pekerjaan fotogrametri dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
· Metric fotogrametri, suatu pengukuran
yang sangat teliti dengan hitungan-hitungannya untuk menentukan ukuran dan bentuk
suatu objek.
· Intrepretasi fotogrametri,
kegiatan-kegiatan pengenalan dan identifikasi suatu objek.
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu
dan teknik untuk memperoleh data dan informasi tentang obyek dan gejala
menggunakan alat tanpa kontak langsung denga obyek yang dikaji. (Hartono,
2004). Dalam penginderaan jauh terdapat interpretasi data baik itu berupa citra
atau foto udara. Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara dan
atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti
pentingnya obyek tersebut. Data pengindaran jauh berupa data digital dan data
visual (manual). Dalam Interpretasi citra dilakukan melalui 6 tahap yaitu :
- Deteksi adalah penyadapan data secara selektif atas objek dan elemen dari citra.
- Indentifikasi adalah proses penemukenali objek yang akan dikaji.
- Proses analisis atau pemisahan dengan penarikan garis batas kelompok objek atau elemen yang memiliki kesamaan wujud.
- Deduksi yaitu proses yang sangat rumit yang dilakukan berdasarkan asas Konvergensi Bukti yaitu penggunaan bukti-bukti yang masing-masing saling mengarah ke satu titik simpul
- Klasifikasi yaitu dilakukan untuk menyusun objek dan elemen ke dalam sistem yang teratur
- Idealisasi yaitu : penggambaran hasil interpretasi tersebut
Konsep Dasar Pemetaan Fotogrametri
Pengadaan data
geo-spasial dalam rangka pemetaan suatu daerah / kawasan antara lain dapat
dilakukan melalui metode :
- Terestrial ( pengukuran langsung di lapangan )
- Fotogrametri ( pemotretan udara )
- Penginderaan Jauh
- GPS
Fotogrametri adalah
suatu metode pemetaan objek-objek dipermukaan bumi yang menggunakan foto udara
sebagi media, dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran geometri untuk
selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto. Secara umum
fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan memanfaatkan data
geo-spasial yang diperoleh melalui pemotretan udara. Mengapa metode fotogrametri banyak dipakai dalam
pembuatan geo-informasi ? karena :
- Obyek yang terliput terlihat apa adanya
- Produk dapat berupa : peta garis , peta foto atau kombinasi peta
foto-peta garis
- Proses pengambilan data geo-spatial relatif cepat
· Efektif untuk
cakupan daerah yang relatif luas
Sebagai bahan dasar
dalam pembuatan geo-informasi secara fotogrametris yaitu foto udara yang saling
bertampalan (overlaped foto). Umumnya foto tersebut diperoleh melalui
pemotretan udara pada ketinggian tertentu menggunakan pesawat udara.
Skala Foto Udara
Pengertian
skala foto udara adalah perbandingan jarak pada foto udara dengan jarak di
permukaan bumi
Penentuan skala:
S = f/H
Keterangan :
S :
skala
f : panjang fokus lensa
h : tinggi
Sumber :