Nama
sabo berasal dari bahasa Jepang. Sa berarti pasir, sedangkan bo berarti
pengendalian. Dam sabo lebih kurang berarti bendungan pengendali pasir atau
material vulkanik. Secara teknis, dam sabo adalah bangunan mengambang (fondasi
dangkal) yang tersusun secara seri dalam satu kesatuan sistem penanggulangan
sungai. Pada satu badan sungai ada lebih dari satu dam sabo.
Teknologi Sabo
atau lebih populer dengan sebutan Tekno Sabo adalah teknologi untuk mencegah
terjadinya bencana sedimen dan mempertahankan daerah hulu terhadap kerusakan
lahan. Tujuan dari pembangunan prototipe Sabo dam adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh bangunan prototipe sabo dam terhadap pengurangan
sedimentasi waduk, karena fungsi dari sabo dam adalah untuk menahan, menampung dan
mengendalikan sedimen. Semula, teknologi ini dipergunakan untuk mengendalikan
material lahar gunung api.
Kondisi
alur sungai awal pasca pembangunan sabo dam perlu diketahui, dan secara berkala
bentuk alur ini diamati perubahan-perubahannya, utamanya setelah terjadi
banjir, sehingga dapat diketahui perubahan dasar sungai (riverbed fluctuation)
dari waktu ke waktu, maka volume sedimen yang mengendap pada alur sungai dapat
dihitung dan selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan
pengaruh pembangunan sabo dam terhadap pengurangan sedimentasi waduk.
Dasar Pemikiran Penggunaan Tekno
Sabo untuk Pengendalian Sedimentasi Waduk
Untuk memberikan salah satu
solusi kepada semua pemangku kepentingan, terutama kepada pengelola waduk,
Balai Besar Wilayah Sungai, pemerintah daerah tentang bagaimana teknologi sabo
dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk mengendalikan aliran
sedimen yang berasal dari erosi lahan dan sumber lain yang terangkut masuk ke
waduk dengan :
·
Evaluasi
kinerja prototipe sabodam tipe tertutup untuk mengendalikan angkutan sedimen
· Analisa
hidrologi model petak pengukuran erosi lahan dan analisa hidrologi model DAS pengukuran angkutan sedimen, apabila dimasa mendatang model tersebut telah dapat dibuat.
Jenis
Sabo
Salah satu jenis dam
sabo adalah dam konsolidasi yang berfungsi sebagai penahan. Dam sabo jenis ini
biasanya terletak di paling hulu sungai jalur aliran lahar. Dam ini merupakan
perisai pertama penahan aliran lahar panas untuk mengurangi risiko kerusakan.
Dam lain adalah
jenis check dam atau dam pengendali. Fungsi dam ini adalah untuk menampung
material lahar, terutama material berukuran besar, seperti batu. Karena itu,
sabo jenis ini biasa disebut kantong lahar.
Selain dua
jenis dam sabo tersebut, terdapat dam sabo jenis groundsill. Fungsinya adalah
untuk menyetabilkan dasar sungai sesuai yang direncanakan. Groundsill yang
diletakkan di dasar sungai, misalnya, dimaksudkan menambah kedalaman sungai.
Adapun groundsill yang diletakkan lebih tinggi dari dasar sungai dimaksudkan
untuk meninggikan dasar sungai. Fungsi groundsill sering terganggu aktivitas
penambangan pasir di sekitarnya.
Prinsip Kerja
Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Waduk
merupakan suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah, dimana
air akan mengalir melalui sungai utama dan anak-anak sungai yang terletak di
dalam wilayah DAS tersebut. Secara alami air mengalir dari hulu ke hilir sesuai
hukum gravitasi. Waduk serbaguna diharapkan dapat bermanfaat maksimal selama
kurun waktu yang direncanakan, oleh karena itu perlu diupayakan pengurangan
laju sedimentasi waduk. Terdapat tiga metode dasar untuk mengurangi laju
sedimentasi waduk ( WMO, 948) :
1.
Mengurangi
volume sedimen yang masuk waduk dapat dilakukan dengan cara :
·
mereduksi
erosi DAS hulu waduk
·
menangkap
sedimen sebelum memasuki waduk
2. Memindahkan
endapan sedimen dari dalam waduk dengan cara pengerukan, menggelontor, dan lain
lain
3. Membilas
aliran yang membawa sedimen untuk menurunkan volume sedimen yang mengendap
Untuk menanggulangi meningkatnya laju
sedimentasi di waduk perlu dilakukan usaha pencegahan dari terjadinya erosi
atau terangkutnya material oleh aliran air sungai dari bagian hulu. Ada dua
sumber sedimen yang terangkut oleh anak-anak sungai yaitu material dasar yang
membentuk dasar sungai dan material yang datangnya dari tebing-tebing sungai
yang longsor. Sehingga dalam studi ini usaha umtuk memperkecil alngkutan
sedimen yang masuk di waduk direncanakan dengan membuat fasilitas bangunan sabo. Dipilihnya fasilitas bangunan sabo karena meterial yang ada di
sungai-sungai tersebut di atas merupakan material yang berupa pasir, kerikil,
dan batu-batuan (krakal).
Sumber
http://jcpoweryogyakarta.blogspot.com/2009/01/sabo-dam.html
http://machmudjunus.files.wordpress.com/2009/05/sabo2.jpg
http://rumahpengetahuan.web.id/dam-sabo-penahan-lahar/
No comments:
Post a Comment