Penginderaan jauh adalah suatu ilmu
dan teknik untuk memperoleh data dan informasi tentang obyek dan gejala
menggunakan alat tanpa kontak langsung denga obyek yang dikaji. (Hartono,
2004). Dalam penginderaan jauh terdapat interpretasi data baik itu berupa citra
atau foto udara. Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara dan
atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti
pentingnya obyek tersebut. Data pengindaran jauh berupa data digital dan data
visual (manual). Dalam Interpretasi citra dilakukan melalui 6 tahap yaitu
- Deteksi adalah penyadapan data secara selektif atas objek dan elemen dari citra.
- Indentifikasi adalah proses penemukenali objek yang akan dikaji.
- Proses analisis atau pemisahan dengan penarikan garis batas kelompok objek atau elemen yang memiliki kesamaan wujud.
- Deduksi yaitu proses yang sangat rumit yang dilakukan berdasarkan asas Konvergensi Bukti yaitu penggunaan bukti-bukti yang masing-masing saling mengarah ke satu titik simpul
- Klasifikasi yaitu dilakukan untuk menyusun objek dan elemen ke dalam sistem yang teratur
- Idealisasi yaitu : penggambaran hasil interpretasi tersebut.
Penginderaan
jauh sistem foto udara memanfaatkan teknik stereoskopis ini untuk mendapatkan informasi
turunan dari serangkaian data foto udara seperti ketinggian, jarak, volume dan
lain-lain. Melalui stereoskop ini, obyek-obyek yang terdapat pada area tampalan
foto akan nampak seperti gambar tiga dimensi yang dapat diukur ketinggian atau
kedalaman obyek tersebut.
Pandangan tiga
dimensi dari hasil pengamatan stereoskopis ini muncul dalam otak sebagai akibat
adanya perpaduan dua gambar dengan sudut pandang yang berbeda. Masing-masing
mata pengamat (observer) akan mendapatkan informasi dari gambar yang berada
dibawahnya. Informasi dari kedua gambar tersebut diterima oleh otak manusia dan
diterjemahkan sebagai gambar yang tiga dimensi. Serangkaian foto udara akan
nampak menjadi tampilan tiga dimensi dalam proses pengamatan stereoskopis jika
:
• Foto udara
tersebut memiliki tampalan
• Gambar dari
foto udara tersebut memiliki sudut pengambilan yang berbeda dalam satu jalur terbang yang sama
• Foto yang
diamati hendaklah memiliki skala yang sama
Penafsiran Foto Udara
Interpretasi
foto udara merupakan kegiatan menganalisa citra foto udara dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan menilai objek pada citra tersebut sesuai dengan
prinsip-prinsip interpretasi. Interpretasi foto merupakan salah satu dari macam
pekerjaan fotogrametri yang ada sekarang ini. Interpretasi foto termasuk
didalamnya kegiatan-kegiatan pengenalan dan identifikasi suatu objek. Dengan
kata lain interpretasi foto merupakan kegiatan yang mempelajari bayangan foto
secara sistematis untuk tujuan identifikasi atau penafsiran objek.
Interpretasi
foto biasanya meliputi penentuan lokasi relatif dan luas bentangan.
Interpretasi akan dilakukan berdasarkan kajian dari objek-objek yang tampak
pada foto udara. Keberhasilan dalam interpretasi foto udara akan bervariasi
sesuai dengan latihan dan pengalaman penafsir, kondisi objek yang
diinterpretasi, dan kualitas foto yang digunakan. Penafsiran foto udara banyak
digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dalam memperoleh informasi yang
digunakan. Aplikasi fotogrametri sangat bermanfaat diberbagai bidang Untuk memperoleh
jenis-jenis informasi spasial diatas dilakukan dengan teknik interpretasi
foto/citra,sedang referensi geografinya diperoleh dengan cara fotogrametri.
Interpretasi foto/citra dapat dilakukan dengan cara konvensional atau dengan
bantuan komputer.Salah satu alat yang dapat digunakan dalam interpretasi
konvensional adalah stereoskop dan alat pengamatan paralaks yakni paralaks bar.
Kunci Penafsiran Citra
Dalam melakukan
interpretasi suatu objek atau fenomena digunakan sejumlah kunci dasar
interpretasi atau elemen dasar interpretasi. Dengan karakteristik dasar citra
foto dapat membantu serta membedakan penafsiran objek – objek yang tampak pada
foto udara. Berikut tujuh karakteristik dasar citra foto yaitu :
1. Bentuk
Bentuk berkaitan dengan bentuk umum, konfigurasi atau kerangka suatu
objek individual. Bentuk agaknya merupakan faktor tunggal yang paling penting
dalam pengenalan objek pada citrta foto.
2. Ukuran
Ukuran objek pada foto akan bervariasi sesuai denagn skala foto. Objek
dapat disalahtafsirkan apabila ukurannya tidak dinilai dengan cermat.
3. Pola
Pola berkaitan susunan keruangan objek. Pengulangan bentuk umum tertentu
atau keterkaitan merupakan karakteristik banyak objek, baik alamiah maupun
buatan manusia, dan membentuk pola objek yang dapat membantu penafsir foto
dalam mengenalinya.
4. Rona
Rona mencerminkan warna atau tingkat kegelapan gambar pada foto.ini
berkaitan dengan pantulan sinar oleh objek.
5. Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir foto karena bentuk atau kerangka bayangan
menghasilkan suatu profil pandangan objek yang dapat membantu dalam
interpretasi, tetapi objek dalam bayangan memantulkan sinar sedikit dan sukar
untuk dikenali pada foto, yang bersifat menyulitkan dalam interpretasi.
6. Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona dalam citra foto. Tekstur
dihasilkan oleh susunan satuan kenampakan yang mungkin terlalu kecil untuk
dikenali secara individual dengan jelas pada foto. Tekstur merupakan hasil
bentuk, ukuran, pola, bayangan dan rona individual. Apabila skala foto
diperkecil maka tekstur suatu objek menjadi semakin halus dan bahkan tidak
tampak.
7. Lokasi
Lokasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat bermanfaat
dalam identifikasi. Kunci interpretasi citra pada umunya dapat berupa potongan
citra yang telah diinterpretasi, diyakinkan kebenarannya, dan diberi keterangan
sebelumnya. Keterangan pada kunci interpretasi ini dapat berupa :
• Jenis obyek
yang digambarkan
• Unsur
interpretasi yang digunakan
Sumber
No comments:
Post a Comment