Apakah itu paleontologi? 🙋
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan zaman lampau atau purba, berasal dari kata paleos yang berarti lampau/purba dan logos yang berarti ilmu. Secara garis besar paleontologi mempelajari kehidupan masa lampau atau purba yang terawetkan dalam bentuk fosil. Fosil inilah yang akan digunakan untuk mengidentifikasi sejarah atau kehidupan masa lalu seperti apa.
Fosil adalah sisa atau jejak organisme mati yang terawetkan. Artinya, apapun itu dari tubuh organisme, baik seluruh maupun sebagian dan jejak atau aktivitas organisme apabila terawetkan dalam batuan, maka disebut dengan fosil. Namun, tidak semuanya kita bisa sebut dengan fosil. Ada beberapa syarat dikatakan sebagai fosil, antara lain:
- Memiliki bagian tubuh yang keras atau bisa terawetkan.
- Setelah organisme mati segera terendapkan sedimen halus.
- Terbebas dari bakteri pengurai/pembusukan (oksigen minim).
- Berumur lebih dari 10.000 tahun.
Cara mengetahui umur fosil? Secara garis besar umur fosil dan batuan bisa diidentifikasi melalui 2 metode, yaitu
1. Metode Radiometric Dating
Metode radiometric dating merupakan metode yang menitikberatkan pada perhitungan perbandingan unsur tertentu pada sampel atau spesimen fosil kemudian dibandingkan dengan unsur yang sama pada atmosfir dengan prinsip waktu paruh waktu peluruhan atom. Ada beberapa unsur yang bisa digunakan dalam menghitung waktu paruh oleh para peneliti fosil atau batuan, yaitu unsur karbon (C) untuk fosil dengan umur kurang dari 50.000 tahun, dan kalium-argon (K-Ar) untuk fosil berumur 50.000 - 5.000.000 tahun, sedangkan untuk fosil yang berumur lebih dari 5 juta tahun seperti trilobita dan dinosaurus menggunakan metode fission track dating.
Sumber gambar : zonareferensi
2. Metode Stratigrafi
Korelasi stratigrafi berhubungan dengan prinsip atau hukum Nicolas Steno tahun 1669. Prinsip ini ada 4 yang utama, yaitu:
Hukum Superposisi
Hukum superposisi adalah hukum yang menyatakan lapisan batuan yang paling bawah berumur paling tua dibandingkan lapisan batuan yang berada di atasnya. Artinya apabila ada fosil yang terendapkan di lapisan "a", maka umurnya akan lebih tua dibandingkan fosil dilapisan "b" dan "c" prinsip ini juga tercerminkan dalam hukum Faunal Succesion
Hukum Horizontal
Hukum horizontal adalah hukum yang menyatakan bahwa dalam kondisi normal, lapisan batuan sedimen akan diendapkan rata atau horizontal. Artinya, fosil yang terawetkan pun akan mengikuti posisi pengendapan atau pengawetan mendekati horizontal atau sejajar.
Hukum Kesinambungan Lateral
Hukum kesinambungan lateral adalah hukum yang menyatakan bahwa semua lapisan sedimen akan berlanjut terendapkan secara berkesinambungan dan hanya akan berakhir pada sisi atau tepi cekungan atau pengendapan. Untuk lebih mudahnya, apabila kalian membuat rainbow cake dengan loyang kue, maka lapisan kue pertama dan selanjutnya akan habis adonannya pada ujung loyang, bila kue sudah jadi dan kalian makan disisi tengahnya, maka sebelum dimakan kue tersebut menyambung atau berkesinambungan.
Hukum Cross Cutting
Hukum cross cutting adalah hukum yang menyatakan bahwa batuan atau lapisan yang memotong akan lebih muda dibandingkan dengan lapisan atau batuan yang dipotong. Untuk lebih mudah memahami, berikut ilustrasinya.
Sumber gambar : Mr. Mulroy's Earth Science
Nah, pembahasan tadi semoga memberikan kalian gambaran tentang paleontologi dan fosil. Semoga bermanfaat dan ingat share dan komen apabila artikel ini menarik bagi kalian. 😇
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete